Kehidupan Baru untuk Konstelasi Internet Satelit Eropa
Komisi Eropa berencana untuk mengembangkan jaringan Internet satelit dengan 290 satelit melalui proyek IRIS², dihadirkan untuk mengurangi ketergantungan pada jaringan luar negeri. Proyek ini diharapkan menelan biaya lebih dari 10 miliar euro dan bertujuan untuk memberikan konektivitas aman untuk keperluan militer dan komersial di Eropa.
Pada hari Kamis, Komisi Eropa mengumumkan rencana ambisius untuk menandatangani kontrak dengan perusahaan-perusahaan ruang angkasa terkemuka di benua itu sebelum akhir tahun ini. Kontrak ini akan memicu pengembangan jaringan Internet broadband berbasis satelit dengan total 290 satelit, yang diperkirakan akan menelan biaya lebih dari 10 miliar euro (sekitar $10,9 miliar). Kegiatan ini di bawah nama IRIS²—yang dikenal sebagai Infrastruktur untuk Ketahanan, Interkoneksi, dan Keamanan dengan Satelit—akan berusaha menjadikan Eropa sebagai pionir dalam konektivitas satelit independen tanpa tergantung pada jaringan luar.
Di tengah perkembangan cepat di dunia satelit, Eropa merasa mendesak untuk memperkuat posisinya dengan menciptakan konstelasi satelit broadband miliknya sendiri. Sejak memunculkan IRIS² pada tahun 2022, Uni Eropa memberikan perhatian khusus terhadap skenario di mana jaringan luar negeri, seperti Starlink dari SpaceX atau OneWeb, mendominasi pasar. Dengan ambisi besar ini, Eropa tidak hanya ingin menyediakan Internet berkecepatan tinggi untuk warganya, tetapi juga untuk keperluan strategis militer di seluruh anggota Uni Eropa.
Dengan pengumuman ini, Eropa berusaha tidak hanya untuk merebut kembali kontrol atas infrastruktur kritis, tetapi juga untuk menandai era baru ketahanan digital dan keamanan. Melalui kemitraan publik-swasta, harapan untuk sebuah jaringan yang kuat dan mandiri diharapkan dapat terwujud, menjaga sensitifitas data dan komunikasi dari pengaruh luar.
Sumber Asli: arstechnica.com
Post Comment