Loading Now

Pasar Global: Ketidakpastian Menghiasi Pergerakan Saham

Pada 31 Oktober, pasar AS ditutup lebih rendah dipicu oleh lonjakan biaya AI yang dikhawatirkan memengaruhi pendapatan. Sektor teknologi tertekan, meskipun Amazon dan Apple mencatatkan hasil positif. Di Asia, bursa Jepang dan Australia juga melorot, sementara Eropa menunjukkan sedikit perbaikan. Komoditas minyak dan energi mengalami kenaikan akibat ketegangan geopolitik. Dolar AS menguat menanti data ketenagakerjaan.

Pasar global memperlihatkan pergerakan yang beragam seiring dengan penutupan bursa AS yang lebih rendah pada hari Kamis, 31 Oktober. Ini terjadi setelah Microsoft dan Meta mengumumkan bahwa biaya terkait kecerdasan buatan (AI) yang semakin meningkat dapat memengaruhi pendapatan mereka di masa depan. Meskipun kedua perusahaan ini berhasil melampaui proyeksi ekonomi, saham mereka mengalami penurunan. Sementara itu, Amazon dan Apple melaporkan hasil kuartalan yang kuat, dibantu oleh pertumbuhan layanan cloud dan penjualan iPhone yang meningkat. Data ekonomi terbaru menunjukkan jumlah klaim pengangguran awal AS turun sebanyak 12.000 menjadi 216.000 untuk minggu yang berakhir pada 26 Oktober, sementara indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,2% pada bulan September, meningkat dari kenaikan 0,1% yang tercatat di bulan Agustus. Setiap sektor di S&P 500 menunjukkan penurunan, dengan sektor teknologi informasi, barang konsumen, dan real estat memimpin kerugian. Sebaliknya, saham utilitas dan energi mengalami kenaikan. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,90% menutup pada 41.763,46, sedangkan S&P 500 merosot 1,86% menjadi 5.705,45. Nasdaq Composite jatuh 2,76% menutup sesi pada 18.095,15. Di sisi lain, pasar Asia menunjukkan tren menurun pada hari Jumat. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 2,79% menjadi 38.009,50, dipimpin oleh kerugian di sektor Peralatan Transportasi, Karet, dan Farmasi. Indeks S&P/ASX 200 Australia juga terkoreksi 0,50% menjadi 8.118,80. Pasar India ditutup untuk perayaan Diwali. Indeks Shanghai Composite Cina merosot 0,22% menjadi 3.272,57, sementara CSI 300 Shenzhen turun 0,03% di angka 3.890,90. Di sisi positif, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,93% menjadi 20.506,43. Menuju ke Eropa, pada pukul 06.00 ET, indeks STOXX 50 Eropa naik 0,59%, dengan DAX Jerman menguat 0,56% dan CAC Prancis meningkat 0,52%. Indeks FTSE 100 Inggris juga mencatatkan kinerja positif, naik 0,56%. Di pasar komoditas, harga minyak mentah WTI meningkat 2,63% menjadi $71,08/barel, sementara Brent naik 2,40% menjadi $74,56/barel. Lonjakan harga ini berbarengan dengan laporan terkait persiapan Iran untuk menyerang Israel dari Irak. Harapan bahwa OPEC+ akan menunda rencana peningkatan produksi turut mendukung kenaikan harga minyak. Dalam urusan uang, indeks dolar AS naik 0,16% menjadi 104,15. Pasangan mata uang USD/JPY naik 0,48% menjadi 152,77, sedangkan USD/AUD bertambah 0,26% menjadi 1,5235, menunjukkan stabilitas setelah bulan terbaiknya dalam dua tahun terakhir, di tengah pengharapan terhadap data ketenagakerjaan AS yang akan rilis. Yen Jepang melemah seiring dengan terjadinya penurunan menjelang libur panjang di Jepang dan momen-momen berisiko lainnya yang dihadapi.

Pasar keuangan global beroperasi dalam ekosistem yang saling terhubung, di mana sentimen di satu wilayah dapat langsung berdampak pada lainnya. Di tengah pergolakan ekonomi, investor memantau laporan pendapatan perusahaan, data ekonomi, dan perkembangan geopolitik yang dapat memengaruhi kondisi pasar. Kenaikan biaya akibat adopsi teknologi canggih seperti AI menjadi faktor utama yang mengubah dinamika pasar saat ini, sementara pemulihan di sektor energi memberikan harapan bagi investor. Gerakan pasar Asia dan Eropa mencerminkan reaksi cepat terhadap informasi terbaru, dengan fokus yang intens terhadap tren ekonomi dan laporan laba berkelanjutan.

Penutupan pasar AS yang lebih rendah menunjukkan dampak dari kekhawatiran terkait biaya AI pada proyeksi pendapatan perusahaan-perusahaan besar. Meskipun Amazon dan Apple menunjukkan daya tahan dengan laporan keuangan positif, penurunan di sektor-sektor tertentu seperti teknologi informasi menunjukkan ketidakpastian yang masih melanda pasar. Di Asia, kerugian yang tercatat pada bursa Jepang dan Australia menjadi pertanda bahwa ketidakpastian global ikut memengaruhi sentimen regional. Namun, pasar Eropa tampaknya lebih optimis dengan kenaikan indeks utama mereka. Sementara itu, tren naik harga energi terus menarik perhatian investor di tahap yang sensitif ini.

Sumber Asli: www.benzinga.com

Amina El-Sayed has carved a niche in the world of journalism with her insightful analyses on cultural and political issues. Born in Cairo and raised in London, she brings a global perspective to her writings. A former editor at a prestigious international news agency, Amina specializes in bridging cultural divides through her powerful narrative skills. With a master's degree in International Relations, her expertise in cross-cultural communication enables her to resonate with a diverse audience.

Post Comment