Loading Now

Tingkat Vaksinasi COVID-19 dan Influenza yang Rendah di Eropa

Tingkat vaksinasi COVID-19 dan influenza di kalangan kelompok berisiko di Eropa antara 2023-2024 menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, dengan cakupan rendah antara 0,02% dan 78%. Riset menunjukkan perlunya membangun kepercayaan publik dan mengatasi tantangan dalam akses dan data kualitas yang memadai untuk meningkatkan vaksinasi di kalangan populasi rentan.

Pengambilan vaksin influenza dan COVID-19 di antara kelompok berisiko, termasuk orang dewasa yang lebih tua di beberapa negara anggota Uni Eropa dan Kawasan Ekonomi Eropa, menunjukkan hasil yang kurang memuaskan untuk periode 2023 hingga 2024. Dalam laporan yang dirilis oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, dilaporkan bahwa cakupan vaksinasi influenza bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas berkisar antara 12% hingga 78%. Sementara itu, cakupan vaksinasi COVID-19 untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas bervariasi antara 0,02% hingga 66,1%, dengan median cakupan vaksin COVID-19 untuk kelompok usia yang ditargetkan hanya sebesar 14%. Hanya enam negara yang berhasil mencapai cakupan lebih dari 50%, dan tidak ada yang mencapai 80%. Máire Connolly, profesor kesehatan global di Universitas Galway, mengungkapkan bahwa cakupan vaksin yang rendah ini dapat meningkatkan risiko penyebaran virus COVID-19 dan influenza di antara individu yang tidak divaksinasi di seluruh negara Eropa, termasuk negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi seperti Irlandia. Prof. Anton Pottegård dari Universitas Southern Denmark menekankan bahwa pengurangan tingkat vaksinasi akan mengakibatkan lebih banyak infeksi, sehingga memberikan tekanan lebih pada sistem kesehatan. Namun, upaya jangka pendek untuk meningkatkan cakupan vaksinasi yang tidak diimbangi dengan kepercayaan publik dapat mengakibatkan kerusakan jangka panjang. Pottegård memberikan contoh Denmark, yang memiliki tingkat vaksinasi influenza dan COVID-19 yang tinggi di kalangan lansia, mencatat 78% dari individu berusia 65 tahun ke atas telah divaksinasi untuk influenza, dan 88,6% dari mereka yang berusia 80 tahun ke atas untuk COVID-19. Menurutnya, kepercayaan publik adalah kunci untuk mencapai tingkat vaksinasi yang tinggi. Beberapa negara, seperti Jerman, menghadapi tantangan dalam mengakses data epidemiologis yang berkualitas tinggi. Ketidakcukupan data membuat mereka tidak dapat melaporkan cakupan vaksinasi flu atau COVID-19 antara 2023 hingga 2024, sementara cakupan vaksinnya hanya 43% di kalangan orang dewasa yang lebih tua pada tahun 2021-2022. Antoine Flahault dari Institut Kesehatan Global di Jenewa menggarisbawahi bahwa tidak ada uji klinis acak yang mengevaluasi efektivitas booster terhadap kedua penyakit ini, dan otoritas kesehatan perlu meminta bukti lebih ketat dari produsen vaksin. WHO menyerukan perlunya memahami alasan di balik rendahnya tingkat vaksinasi di kelompok sasaran, serta menyoroti pentingnya akses yang lebih baik dan peningkatan pengetahuan tentang penyakit dan program vaksinasi.

Latar belakang tema ini berfokus pada tingkat vaksinasi COVID-19 dan influenza di antara kelompok rentan di Eropa, dengan berfokus pada orang dewasa yang lebih tua. Laporan yang dirilis oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengungkapkan data mengenai cakupan vaksinasi yang rendah dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Para ahli kesehatan menyatakan pentingnya membangun kepercayaan di antara masyarakat untuk meningkatkan cakupan vaksinasi serta tantangan yang dihadapi oleh beberapa negara untuk mendapatkan data epidemiologi yang akurat dan berkualitas.

Dalam rangka meningkatkan cakupan vaksinasi di Eropa, diperlukan upaya untuk membangun kepercayaan masyarakat dan menyediakan akses yang lebih baik ke vaksin. Laporan menunjukkan bahwa cacat dalam komunikasi dan kurangnya data berkualitas tinggi menjadi hambatan besar. Sementara beberapa negara menunjukkan hasil yang menggembirakan, yang lain masih berjuang untuk mendapatkan kepercayaan dan penerimaan vaksin di kalangan populasi rentan. Pendekatan yang transparan dan berimbang menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan dalam vaksinasi di masa depan.

Sumber Asli: www.medscape.com

Amina El-Sayed has carved a niche in the world of journalism with her insightful analyses on cultural and political issues. Born in Cairo and raised in London, she brings a global perspective to her writings. A former editor at a prestigious international news agency, Amina specializes in bridging cultural divides through her powerful narrative skills. With a master's degree in International Relations, her expertise in cross-cultural communication enables her to resonate with a diverse audience.

Post Comment