Europe
europe paris
AUTOMOTIVE, AUTOMOTIVE INDUSTRY, CENTER, COLOGNE, ELECTRIFICATION CENTER, ENERGY, EUROPE, EUROPEAN AUTOMOBILE MANUFACTURERS ' ASSOCIATION, FORD, FORD MOTOR COMPANY, FUEL EFFICIENCY, GERMANY, GREENHOUSE GAS EMISSIONS, NORTH AMERICA, TARIFFS, U. K, UNITED STATES
Linh Tran
0 Comments
Ford Pangkas 4.000 Pekerjaan di Eropa Akibat Penjualan EV yang Lesu
Ford Motor Company akan mengurangi 4.000 posisi kerja di Eropa dan Inggris hingga 2027, akibat penjualan kendaraan listrik yang melambat dan tekanan dari pasar serta persaingan di Cina. Sebagian besar pemutusan hubungan kerja diperkirakan terjadi di Jerman, dengan dampak yang luas pada struktur operasional perusahaan di benua tersebut. Ford menyerukan dukungan kebijakan yang lebih jelas untuk mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di Eropa.
Ford Motor Company baru saja mengumumkan rencana untuk mengurangi 4.000 pekerjaan di Eropa dan Inggris hingga akhir 2027. Langkah ini dipicu oleh penjualan kendaraan listrik (EV) yang lesu, tekanan ekonomi, dan persaingan ketat dengan pabrikan kendaraan asal Cina. Sebagian besar pemutusan hubungan kerja akan terjadi di dua pabrik mereka di Jerman, dengan 2.900 posisi terancam di Jerman, 800 di Inggris, dan 300 di bagian lain Eropa.
Perusahaan otomotif ini tengah berupaya merestrukturisasi diri untuk menyesuaikan perubahan dalam industri otomotif, seiring pergeseran menuju teknologi yang lebih bersih. Dalam pernyataannya, Ford mengungkapkan, “Industri otomotif global terus mengalami periode disrupsi signifikan karena transisi menuju mobilitas terkelistrikan.” Fokus utama mereka adalah untuk menyesuaikan diri dengan standar emisi yang semakin ketat.
Pengumuman ini datang saat produsen mobil Eropa mempersiapkan diri untuk standar emisi yang lebih ketat pada tahun 2025 dan tujuan jangka panjang mencapai emisi nol pada tahun 2035. Meskipun target ini ada, penjualan EV tidak memenuhi harapan, sebagian disebabkan oleh inflasi dan pengunduran insentif pemerintah di pasar-pasar kunci seperti Jerman. Data menunjukkan transaksi kendaraan turun 5,8 persen dalam sembilan bulan pertama tahun 2024.
Kesulitan ini tidak hanya terbatas pada penjualan EV, yang secara keseluruhan mengalami penurunan 15,3 persen. Ford juga mengintensifkan pengurangan pekerja di pabrik Cologne, tempat model EV seperti Capri dan Explorer diproduksi, di mana mereka harus mengurangi jam kerja untuk mengelola biaya. Pabrik Cologne, yang didirikan pada tahun 1931, kini menghadapi tantangan signifikan di tengah perayaan penting menjelang seratus tahun operasinya.
Dalam sebuah surat kepada pemerintah Jerman, John Lawler, wakil ketua dan CFO Ford, menyatakan, “Apa yang kami kurang di Eropa dan Jerman adalah agenda kebijakan yang jelas untuk memajukan e-mobilitas, seperti investasi publik dalam infrastruktur pengisian daya.” Hal ini mencerminkan tantangan yang lebih luas dalam industri otomotif, di mana Volkswagen juga mempertimbangkan penutupan hingga tiga pabrik Jerman
Menurut Ford, persaingan yang semakin ketat dari produsen EV berbasis subsidi dari Cina membuat pasar menjadi semakin sulit. “Kami melakukan pemutusan hubungan kerja untuk beradaptasi dengan realitas baru ini,” tambahnya. Asosiasi Produsen Mobil Eropa juga meminta tinjauan lebih lanjut terhadap batasan CO2 yang akan diberlakukan pada 2026, mengingat hal ini dapat menambah tekanan yang tidak perlu pada produsen mobil.
Sektor otomotif global terutama di Eropa tengah berada dalam kondisi yang bergejolak, seiring transisi ke kendaraan listrik yang semakin mendesak. Dengan adanya peningkatan standar emisi dan tekanan persaingan dari produsen luar seperti Cina, banyak produsen mobil, termasuk Ford, harus beradaptasi dengan cepat. Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi strategi pemasaran tetapi juga berdampak langsung pada tenaga kerja, yang terpaksa berkurang di tengah tantangan tenera dan persaingan meningkatkan efisiensi produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang menggantungkan diri pada teknologi bersih.
Keputusan Ford untuk memangkas 4.000 pekerjaan mencerminkan tantangan besar di industri otomotif, terutama dalam menghadapi penurunan penjualan EV dan tekanan persaingan yang meningkat. Di tengah harapan untuk transisi ke kendaraan listrik yang lebih bersih dan berkelanjutan, perlu ada kebijakan yang lebih jelas untuk mendukung pertumbuhan pasar dan meningkatkan daya saing produsen di Eropa. Sementara itu, Ford dan pabrikan lain harus terus beradaptasi untuk bertahan dalam iklim industri yang semakin kompetitif.
Sumber Asli: www.newsweek.com
Post Comment