Europe
europe paris
ARI, ARI - JUSSI KNAAPILA, AU, AUDRIUS STASIULAITIS, CENTRAL EUROPE, CINIA, CNN, CYBERSECURITY, DEFENCE, EUROPE, EUROPE/ASIA, EUROPEAN COMMISSION, GEOPOLITICS, JU, LITHUANIA, NATIONAL SECURITY, NATO, NORTH AMERICA, REUTERS, RUSSIA, SWEDEN, TELIA LITHUANIA, UKRAINE, UNITED STATES
Theo Ndlovu
0 Comments
Gangguan Kabel Internet di Laut Baltic: Ancaman Perang Hibrida?
Dua kabel internet bawah laut di Laut Baltic, satu antara Lithuania dan Swedia serta satu lagi yang menghubungkan Finlandia dan Jerman, mengalami gangguan mendadak. Penyebabnya masih dalam penyelidikan, namun spekulasi mengenai kemungkinan sabotase oleh Rusia muncul, di tengah memperkuat panduan keamanan bagi masyarakat Nordik. Para pejabat AS menerima informasi bahwa gangguan ini mungkin disebabkan oleh aktivitas kapal yang lewat, bukan karena tindakan merusak yang disengaja.
Dua kabel internet bawah laut di Laut Baltic mengalami gangguan mendadak, yang memicu kekhawatiran tentang kemungkinan adanya campur tangan Rusia dalam infrastruktur global yang vital. Seorang juru bicara Telia Lithuania mengkonfirmasi potongan kabel komunikasi antara Lithuania dan Swedia terjadi pada pagi hari hari Minggu. Mereka memastikan bahwa pemutusan lalu lintas internet tersebut disebabkan oleh kerusakan fisik, bukan karena kegagalan perangkat keras. Sementara itu, kabel C-Lion yang menghubungkan Finlandia dan Jerman juga terganggu, dan perusahaan Cinia sedang menyelidiki penyebabnya.
Di balik laporan gangguan ini, negara-negara Nordik, termasuk Swedia dan Finlandia, menyebarluaskan panduan kepada masyarakat tentang cara bertahan dalam situasi perang dan menghadapi gangguan komunikasi. Ini adalah respons langsung dari pengalaman mereka setelah bergabung dengan NATO, semakin menyadari ancaman yang muncul dari agresi Rusia terhadap Ukraina. Meskipun banyak spekulasi mengenai saboteur di balik masalah ini,
para pejabat AS menyatakan bahwa tidak ada bukti aktivitas jahat yang terdeteksi, dan mungkin gangguannya disebabkan oleh jangkar yang ditarik dari kapal yang lewat.
Dengan satu kabel yang terputus, menghubungkan Gotland, Swedia ke Šventoji, Lithuania, dan yang lainnya terkena dampak, ketidakpastian mengenai penyebab pasti masih ada. Kapal perbaikan sudah bersiap menuju lokasi, namun perbaikan kabel bawah laut itu biasanya memakan waktu antara lima hingga lima belas hari, tergantung pada kondisi cuaca. Senat Finlandia dan Jerman bersatu dalam pernyataan bersama mereka mengungkapkan kepedulian atas kabel C-Lion dan merespon kemungkinan adanya “perang hibrida”.
Dunia digital saat ini bergantung pada jaringan kabel bawah laut untuk mentransfer informasi, menjadikannya sasaran yang rentan bagi potensi kekacauan yang diakibatkan oleh aktor jahat. Dalam konteks ketegangan geopolitik antara Rusia dan negara-negara Nordik, seperti Finlandia dan Swedia yang baru-baru ini bergabung dalam NATO, insiden ini menunjukkan bagaimana ancaman terhadap infrastruktur kritikal bisa menciptakan efek domino. Selain dampak langsung terhadap komunikasi, ada kekhawatiran yang lebih besar tentang keamanan dan ketahanan seluruh jaringan komunikasi Eropa di tengah situasi yang mudah berubah ini.
Insiden gangguan kabel bawah laut di Laut Baltic menyoroti kerentanan yang ada dalam jaringan komunikasi global sekaligus mengingatkan kita akan ketegangan yang meningkat di kawasan tersebut. Meski penyebab pasti dari kerusakan ini masih diselidiki, reaksi cepat dari negara-negara Nordik menunjukkan keseriusan ancaman yang mereka hadapi saat ini. Ini menjadi pengingat betapa pentingnya meningkatkan perhatian kita terhadap keamanan infrastruktur digital di tengah ketidakpastian politik.
Sumber Asli: edition.cnn.com
Post Comment