Loading Now

Perampokan Brutal di Museum Cognacq-Jay, Harta Berharga Raib

Museum Cognacq-Jay di Paris menjadi sasaran perampokan brutal pada 20 November, di mana empat perampok melarikan lima objek berharga senilai satu juta euro. Perampokan ini terjadi di depan pengunjung, memaksa museum ditutup sampai 10 Desember. Beberapa objek berharga dari koleksi museum Louvre juga dilaporkan hilang, menambah kesedihan atas kehilangan kekayaan seni yang tak ternilai.

Pada pagi yang kelam pada tanggal 20 November lalu, museum Cognacq-Jay di Paris menarik perhatian dunia setelah diadang segerombolan perampok bersenjata. Dalam sekejab, suasana tenang di museum yang memamerkan karya seni abad ke-18 itu berubah menjadi kengerian. Sekelompok empat penjahat yang mengenakan penutup wajah muncul dengan alat berat, menghancurkan vitrine, dan menggasak lima benda berharga termasuk tabatières yang terbuat dari emas dan batu permata, nilai total yang mereka bawa mencapai satu juta euro. Mereka melarikan diri dengan sepeda motor, meninggalkan jejak ketakutan di tengah pengunjung yang panik.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, museum terpaksa menutup pintunya hingga 10 Desember, membuat publik kehilangan kesempatan untuk melihat pameran “Luxe de poche”, tentang barang-barang kecil berharga dari abad pencerahan. Sebuah pameran yang bertujuan menampilkan kekayaan seni dan keterampilan masa lalu, kini terpaksa dibubarkan. Dalam pengumuman resmi, kota Paris mengutuk tindakan kekerasan ini dan menyatakan dihantui oleh perampokan tersebut. Di saat yang sama, sebuah penyelidikan telah dibuka untuk menemukan para pelaku yang masih berkeliaran bebas.

Di malam yang sama, museum Louvre mengonfirmasi bahwa dua dari tabatières berharganya menjadi bagian dari barang yang hilang. Keduanya, yang satu terbuat dari emas bertatahkan permata dan yang lainnya dengan hiasan batu mulia, diciptakan oleh pengrajin handal abad ke-18. Tak hanya itu, barang-barang berharga lainnya, termasuk koleksi dari Inggris, juga diyakini telah raib seiring dengan pembobolan museum ini. Media melaporkan, tabatières dengan hiasan menggemaskan itu mungkin hanya sedikit dari apa yang diincar oleh pencuri, yang dikatakan berpotensi bekerja atas permintaan seorang kolektor yang kaya.

Museum Cognacq-Jay, terletak di pusat Paris, dikenal luas akan koleksi karya seni dan artefak dari abad ke-18. Keindahan dan keanggunan dalam setiap sudut museum ini menghadirkan pengunjung kepada keajaiban masa lalu, namun ketenangan itu terganggu oleh serangkaian kejadian buruk. Dengan tingkat keamanan yang tinggi namun terpapar pada risiko kejahatan, museum ini menjadi magnet bagi perampokan. Perampokan yang terjadi baru-baru ini merupakan pengingat tegas tentang kejahatan yang mengintai di antara warisan budaya.

Perampokan di museum Cognacq-Jay adalah sebuah tragedi yang menyedihkan, berkenaan dengan kerugian material yang tidak hanya menghilangkan harta benda, tetapi juga merusak pengalaman budaya masyarakat. Masyarakat Paris berduka atas kehilangan artefak bersejarah yang merupakan jendela menuju masa lalu yang gemilang. Investigasi yang sedang berlangsung diharapkan dapat mengembalikan barang-barang yang hilang dan menegakkan keadilan terhadap tindakan keji para penjahat.

Sumber Asli: www.beauxarts.com

Amina El-Sayed has carved a niche in the world of journalism with her insightful analyses on cultural and political issues. Born in Cairo and raised in London, she brings a global perspective to her writings. A former editor at a prestigious international news agency, Amina specializes in bridging cultural divides through her powerful narrative skills. With a master's degree in International Relations, her expertise in cross-cultural communication enables her to resonate with a diverse audience.

Post Comment