europe paris
CANDIDATE ENDORSEMENTS, CYCLING RACE, DANIEL BAUDESSON, EUROPE, FRANCE, HOLOCAUST, JOHANN CHRISTIAN NEUBER, LA POLICE NATIONALE, MILITARY DEPLOYMENT, MINISTÈRE DE LA CULTURE, MINISTERE DE LA CULTURE, MUSÉE COGNACQ - JAY, MUSEE COGNACQ - JAY, MUSÉE DU LOUVRE, PARIS, RACHIDA DATI, RACISM, SOCIAL MOVEMENTS
Priya Singh
0 Comments
Perampokan Brutal di Museum Cognacq-Jay, Paris
Pada 20 November, Museum Cognacq-Jay di Paris menjadi sasaran perampokan berani yang melibatkan empat pria bersenjata. Mereka mencuri dua tabatière berharga dari abad ke-18, dengan kerugian diperkirakan mencapai satu juta euro. Tak ada yang terluka, namun museum ditutup sementara untuk penyelidikan oleh pihak berwenang, termasuk Kementerian Kebudayaan yang mengutuk tindakan ini dengan tegas. Pihak kepolisian mulai melakukan penyelidikan setelah kejadiaan tersebut.
Di tengah keindahan dan ketenangan Museum Cognacq-Jay di Paris, terjadi sebuah insiden yang mengguncang. Pada pagi hari Rabu, 20 November, empat pria bersenjata dengan topeng menyerbu museum tersebut menggunakan bat baseball dan kapak. Dengan tindakan yang cepat dan brutal, mereka menghancurkan kaca kaca pameran, mencuri dua tabatière berharga yang dipinjam dari Museum Louvre, masing-masing dihiasi emas dan berlian, lalu melarikan diri dengan dua skuter. Beruntung, tidak ada yang terluka dalam peristiwa ini.
Pegawai dan pengunjung yang berada di dalam museum saat kejadian pasti merasakan ketegangan menakutkan ketika para pelaku melakukan aksinya. Dalam laporan resmi, pihak museum mengonfirmasi bahwa dua tabatière tersebut adalah karya dari seniman bernama Johann Christian Neuber dan Daniel Baudesson. Keduanya berasal dari abad ke-18, dan kini, nilai kerugian dari pencurian ini diperkirakan mencapai satu juta euro.
Di tengah kehebohan tersebut, pihak kepolisian segera turun tangan, sementara jaksa Paris telah memulai penyelidikan kejahatan yang teroganisir terkait perampokan bersenjata ini. Menteri Kebudayaan, Rachida Dati, mengutuk tindakan yang merusak warisan budaya ini, menekankan pentingnya segera menemukan kedua barang seni tersebut untuk menghindari perdagangan ilegal.
Sesuai dengan langkah cepat, pemkot Paris juga mendirikan unit psikologis bagi mereka yang mungkin terkena dampak dari peristiwa ini. Museum yang menyimpan koleksi seni abad ke-18, hasil legasi Ernest Cognacq, kini ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Museum Cognacq-Jay, yang terletak di jantung Paris, adalah tempat penyimpanan barang-barang seni berharga dari abad ke-18. Koleksi ini termasuk berbagai cetakan, lukisan, dan artefak yang memberikan wawasan tentang budaya dan sejarah Prancis pada masa itu. Karya-karya yang dipamerkan memiliki nilai tidak hanya dari segi material tetapi juga sejarah, menjadikannya target menarik bagi pencuri. Kejadian pencurian yang brutal ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya melindungi warisan budaya, serta tantangan yang masih ada dalam keamanan museum. Dengan pencurian ini, perhatian baru terfokus pada perlindungan koleksi seni yang berharga dan bagaimana menjaga warisan dari tindakan kriminal yang merugikan. Jadwal keamanan yang lebih ketat dan kolaborasi antara institusi seni dapat diharapkan sebagai langkah untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Kejadian perampokan berani di Museum Cognacq-Jay mengungkap kerentanan koleksi seni berharga terhadap tindakan kriminal. Meskipun tidak ada yang terluka, nilai kerugian mencapai satu juta euro, menciptakan kesedihan atas hilangnya barang-barang seni yang bernilai sejarah tinggi. Dengan penyelidikan yang sedang berlangsung dan perhatian lebih pada keamanan museum, harapan untuk pemulihan objek seni terus berlanjut. Tindakan cepat pemerintah dan pihak berwenang akan sangat penting untuk melindungi warisan budaya dari ancaman serupa di masa depan.
Sumber Asli: www.francetvinfo.fr
Post Comment