Loading Now

Perampokan Mewah di Musée Cognacq-Jay: Ketegangan di Balik Karya Seni

Musée Cognacq-Jay di Paris menjadi target perampokan saat empat orang bertopeng mencuri koleksi berharga di depan pengunjung. Ketiga karya seni, termasuk dua tabatière abad ke-18, berhasil diambil. Meskipun tidak ada yang terluka, kejadian ini membangkitkan kembali ketakutan akan keamanan museum. Penyelidikan oleh polisi sedang berlangsung, dengan prekusor kerugian mencapai satu juta euro.

Pada tanggal 20 November, Musée Cognacq-Jay di Paris mengalami kejadian yang sangat mencengangkan ketika empat individu bertopeng merampok tempat tersebut di tengah keramaian pengunjung. Tindakan berani ini dilakukan dengan menghancurkan vitrin yang menyimpan koleksi berharga, termasuk dua tabatière dari abad ke-18 yang diciptakan oleh Johann Christian Neuber dan Daniel Baudesson. Meskipun tidak ada korban jiwa, peristiwa ini telah menimbulkan trauma baru bagi dunia seni, mengingat perampokan besar yang terjadi sebelumnya di Musée d’art moderne pada tahun 2010. Kejadian ini menjadi pengingat akan kerentanan museum terhadap tindakan kriminal, terutama saat objek berharga dapat dengan mudah hilang atau diubah menjadi logam mulia.

Museum sering kali menyimpan barang-barang yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat tinggi. Keberadaan barang koleksi yang berharga ini menjadi incaran para penjahat. Sejarah menunjukkan bahwa perampokan di museum bukanlah hal baru dan sering kali memicu tindakan preventif yang lebih ketat dari pihak berwenang. Musyawarah dan kolaborasi antara polisi dan lembaga budaya diperlukan untuk mencegah pencurian serta merespons dengan sigap ketika kejadian seperti ini muncul. Perampokan di Musée Cognacq-Jay tidak hanya merugikan institusi tersebut, tetapi juga mengingatkan kita semua akan perlunya perlindungan dan keamanan untuk warisan budaya.

Perampokan di Musée Cognacq-Jay menambah daftar panjang insiden serupa di museum-museum Paris, menggugah kekhawatiran akan keamanan objek budaya yang tak ternilai. Tanpa ada korban jiwa, namun kerugian material yang ditimbulkan diperkirakan mencapai satu juta euro. Penegakan hukum dan evaluasi kerugian berlanjut, tetapi harapan untuk mengembalikan barang-barang yang hilang semakin tipis, terutama objek-objek berharga yang sering kali akan dilebur dan kehilangan nilai serta sejarahnya.

Sumber Asli: www.lemonde.fr

Priya Singh is an accomplished journalist with a strong background in multimedia reporting. Raised in New Delhi, she brings a rich cultural lens to her storytelling. After completing her degree at the University of California, Berkeley, she has worked for several renowned news organizations, where she has excelled in creating engaging content across various platforms. Priya is dedicated to building narratives that empower and inform her readers, making her a respected figure in modern journalism.

Post Comment