Empat Diplomat Prancis Dibebaskan Berkat Mediasi Maroko

Empat pegawai Prancis dibebaskan setelah penahanan selama setahun di Burkina Faso, terima kasih kepada mediasi Maroko. Presiden Macron berterima kasih kepada Raja Mohammed VI, menandai upaya untuk mensejajarkan kembali hubungan diplomatik yang telah melemah.

Pada hari Kamis, 19 Desember 2024, Direktorat Jenderal Riset Eksternal Prancis (DGSE) mengumumkan bahwa empat pegawainya berhasil dibebaskan setelah satu tahun penahanan di Burkina Faso. Penghargaan tulus disampaikan oleh Prancis kepada Maroko sebagai mediator yang memainkan peran penting dalam proses pembebasan ini. Salah satu langkah ke arah pemulihan hubungan antara Prancis dan Maroko terwujud melalui komunikasi antara Presiden Emmanuel Macron dan Raja Mohammed VI pada tanggal 18 Desember 2024.

Kisah ini muncul di tengah hubungan yang memburuk antara Prancis dan Burkina Faso. Sejak kedatangan Kapten Ibrahim Traoré ke tampuk kekuasaan lewat kudeta pada September 2022, ketegangan meningkat. Hubungan diplomatik telah menipis, dan pada April 2023, dua penasihat politik dideklarasikan ‘persona non grata’ karena dugaan kegiatan subversif. Menghadapi tantangan itu, Burkina Faso kini berkolaborasi dengan Mali dan Niger dalam Aliansi Negara Sahel (AES) untuk melawan serangan dari kelompok jihad.

Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya diplomasi dalam meredakan ketegangan internasional. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, kehadiran Maroko sebagai mediator memberikan harapan untuk normalisasi hubungan antara negara-negara yang terlibat. Perjuangan empat diplomat Prancis mencerminkan dinamika yang lebih besar antara kekuatan global dan negara-negara Afrika.

Sumber Asli: www.france24.com