Loading Now

Kekerasan di Sekolah: Riksa Maut di Depan Lycée Rodin Paris

Insiden kekerasan di dekat Lycée Rodin, Paris, pada 17 Desember, mengakibatkan kematian seorang remaja berusia 16 tahun akibat luka tikaman. Setelah kejadian tersebut, seorang remaja terduga ditangkap dan kini dalam penyelidikan. Situasi ini mengungkapkan masalah kekerasan yang sudah mengakar di kalangan remaja di wilayah ini, mendorong seruan untuk tindakan yang lebih tegas dari pemerintah setempat.

Sebuah insiden berujung maut terjadi di dekat Lycée Rodin, Paris, pada Selasa pagi, 17 Desember, melibatkan sekelompok remaja. Dalam perkelahian tersebut, seorang pemuda berusia 16 tahun ditemukan dalam kondisi kritis akibat luka tikaman di kepalanya. Meskipun upaya penyelamatan dilakukan oleh tim medis, nyawanya tidak tertolong. Insiden ini memicu penangkapan seorang remaja yang diduga terlibat, dan kini sedang diselidiki oleh pihak berwenang untuk menentukan keterkaitannya secara langsung.

Perkelahian terjadi di pagi hari, di mana seorang remaja ditemukan terluka parah di depan sekolah. Seorang saksi menyebutkan bahwa dia berusaha memberikan pertolongan pertama sebelum tim medis datang. Sayangnya, pemuda tersebut, yang tinggal di Ivry-sur-Seine, dinyatakan meninggal dunia pada pukul 9:15 akibat luka yang diderita. Tragisnya, pemuda ini bukanlah penerima kasus pertama; sebelumnya, ia pernah mengalami serangan serupa hanya seminggu sebelumnya di lokasi berbeda.

Pemerintah setempat bergegas memberikan dukungan psikologis bagi para pelajar yang terlibat dalam insiden ini, memandangkan mereka mungkin trauma melihat kejadian tersebut. Reaksi politik serempak menggema, dengan para pemimpin menyatakan kepedihan mereka atas kehilangan tersebut. Mereka mengecam kekerasan yang terjadi di sekitar sekolah-sekolah dan menyerukan tindakan tegas untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Kemungkinan rixia berulang kali menjadi perhatian, khususnya di arondisemen ini. Menurut data, ada delapan perkelahian yang dilaporkan sejak awal tahun 2024, mengingat meningkatnya kekerasan di kalangan remaja. Dalam konteks yang lebih luas, pemerintah daerah berkolaborasi dengan berbagai instansi untuk mendeteksi potensi kekerasan di kalangan pemuda selambat-lambatnya.

Kekerasan di kalangan remaja adalah masalah yang semakin mendesak di Paris, khususnya di arondisemen ke-13. Insiden terbaru di dekat Lycée Rodin mendorong perhatian publik terhadap fenomena rixes atau perkelahian antar geng remaja yang semakin meningkat. Dalam setahun terakhir, sejumlah perkelahian telah dilaporkan, dengan banyak melibatkan senjata tajam. Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih holistik dalam menangani masalah tersebut, melibatkan keluarga, pendidikan, dan komunitas. Kejadian ini juga menyoroti dampak psikologis yang dirasakan oleh para saksi dan korban, yang memerlukan dukungan lebih dari pihak terkait.

Tragisnya, kejadian di depan Lycée Rodin ini menjadi pengingat pahit bahwa kekerasan di kalangan remaja sedang merajalela. Meskipun satu remaja telah ditangkap, pertanyaan seputar motivasi di balik rixes ini tetap diabaikan. Upaya kolaboratif di antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dicari untuk mencegah kejadian seperti ini terulang. Kejadian ini bukan hanya kehilangan satu nyawa, tetapi juga panggilan bagi masyarakat untuk berbuat lebih banyak.

Sumber Asli: www.bfmtv.com

Linh Tran is a dynamic reporter and cultural critic known for her compelling stories that highlight underrepresented voices. Born and raised in Seattle to Vietnamese parents, she has always been passionate about storytelling. With a background in sociology from Stanford University, Linh has spent 12 years in journalism, working for prominent publications. Her articles regularly explore social justice issues, and she is celebrated for her ability to connect with her audience on a personal level.

Post Comment