Europe
CAPE CANAVERAL SPACE FORCE STATION, CARL SAGAN, CUBA, DID, DIMORPHOS, EARTH, ENVIRONMENTAL IMPACT, EUROPE, EUROPEAN SPACE AGENCY, FLORIDA, JULIA DE LEON, MARCEL POPESCU, NASA, NORTH AMERICA, ROMANIA, SCIENCE, SPACE EXPLORATION, SPACEX, TECHNOLOGY, TRAVEL, UNIVERSITY OF CRAIOVA
Theo Ndlovu
0 Comments
Gambaran Mengerikan Bumi dari Misi Hera Eropa
Misi Hera dari Eropa memberikan serangkaian gambar hiperspektral yang menakjubkan dari Bumi, diambil dari jarak 1.25 juta mil. Gambar-gambar ini memungkinkan ilmuwan untuk mengamati pola awan dan merupakan bagian dari upaya misi ini untuk belajar tentang dampak dari misi DART yang telah mengubah orbit asteroid Dimorphos. Pemrograman alatnya menunjukkan kemampuan teknologi luar angkasa dalam penelitian dan pengamatan.
Gambaran mengejutkan Bumi muncul dari misi luar angkasa Eropa, Hera, yang baru diluncurkan. Dalam rangka memperingati hari Halloween, spacecraft ini telah memberikan tamu visual yang menakjubkan melalui gambar yang diambil dari jarak sekitar 1.25 juta mil (2 juta kilometer) menggunakan alat imager hiperspektral, HyperScout H. Gambar-gambar ini tidak hanya memukau dengan warna-warna tidak biasa tapi juga memberi para ilmuwan kesempatan untuk mengamati pola awan yang cerah dan beragam di Bumi. Marcel Popescu, anggota tim instrumen dari Universitas Craiova di Romania, mengingatkan kita akan kata-kata Carl Sagan, “Semua kehidupan kita terkurung dalam beberapa piksel ini.” Spacecraft Hera ini, yang diluncurkan pada 7 Oktober lalu menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Cape Canaveral Space Force Station di Florida, bertujuan untuk mempelajari sistem asteroid yang terdiri dari dua asteroid pada tahun 2026. Misi ini adalah tindak lanjut dari misi NASA, DART, yang berhasil mengubah orbit asteroid kecil bernama Dimorphos melalui dampakan langsung. Dengan misi Hera, para ilmuwan berharap dapat melihat dampak tabrakan ini dari dekat dan lebih mendalami komposisi mineral Dimorphos ketika Hera sampai di sana. “Uji kalibrasi awal ini adalah pengalaman yang menyenangkan, yang menunjukkan bahwa kedua instrumen dan rantai pemrosesan datanya bekerja dengan baik,” ungkap Julia de León, investigator utama instrumen di Institute of Astrophysics of the Canary Islands.
Hera adalah bagian dari misi penanangan asteroida yang fokus pada pemantauan dampak dari misi NASA sebelumnya yang dikenal sebagai DART. DART bertujuan menguji strategi pertahanan planet dengan mengalihkan jalur asteroid, dan hasil dari misi ini akan diteliti lebih lanjut oleh Hera. Konsep pengamatan hiperspektral memungkinkan peneliti untuk tidak hanya melihat keindahan visual Bumi namun juga memperoleh data penting tentang atmosfer dan ciri-ciri geologi.
Melalui gambar hiperspektral dari misi Hera, kita tidak hanya melihat kecantikan Bumi dari jauh tetapi juga mendapatkan wawasan baru tentang pola awan dan pentingnya misi luar angkasa untuk memahami lebih dalam dampak dari tabrakan asteroid. Karya seni celestian ini membuktikan bahwa aplikasi teknologi luar angkasa memberikan kita tidak hanya keindahan visual tetapi juga ilmu pengetahuan dan masa depan yang lebih aman.
Sumber Asli: www.space.com
Post Comment