Loading Now

Paris Hilton Rayakan Pengesahan RUU Stop Institutional Child Abuse Act

Paris Hilton merayakan pengesahan RUU Stop Institutional Child Abuse Act oleh Kongres AS, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak yang terinstitusi. Setelah bertahun-tahun mengadvokasi dan berbagi kisahnya, ia menegaskan momen tersebut adalah langkah penting dalam memperjuangkan hak anak dan mengatasi penyalahgunaan di fasilitas pemuda. RUU ini kini menunggu tanda tangan Presiden Biden agar resmi menjadi undang-undang.

Paris Hilton merayakan pencapaian besar setelah perjuangannya dalam mengadvokasi perlindungan anak-anak yang terinstitusi. Dalam unggahan Instagram yang penuh momen berharga, Hilton menyatakan, “Hari ini adalah hari yang tidak akan pernah saya lupakan.” Setelah bertahun-tahun berbagi kisahnya dan berjuang di Capitol Hill, RUU Stop Institutional Child Abuse Act secara resmi disahkan oleh Kongres AS. RUU ini mengatur praktik-praktik terbaik tentang kesehatan dan keselamatan, perawatan, serta penempatan anak-anak di sekolah asrama dan pusat pemuda lainnya.

Dengan bangga, Hilton berdiri di depan Capitol Hill dengan poster yang menyuarakan: “Anak-anak tidak seharusnya mati dalam perawatan.” Dalam caption, ia menegaskan, “Momen ini adalah bukti bahwa suara kita penting, dan berbicara dapat memicu perubahan.” Menghormati anak-anak yang telah menderita, Hilton berjanji untuk terus berjuang demi mereka. Dengan kebanggaan, ia juga berbagi foto-foto dengan anggota tim dari podcast-nya, Trapped in Treatment, yang membahas pengalaman pribadinya di Provo Canyon School.

Film dokumenternya, This Is Paris, menjadi titik awal bagi Hilton untuk mengungkap kengerian yang dialaminya. Ia berbicara tentang masa lalu pahitnya di sekolah perilaku yang seharusnya mendidik namun justru menjadi tempat penyiksaan. “Sejak saya bangun hingga tidur, itu semua adalah jeritan dan siksaan yang terus menerus,” kilasnya. Dalam tulisannya, ia mengucapkan terima kasih kepada para penyintas lain dan memperingatkan anggota DPR untuk berbicara bagi mereka yang tak bisa bersuara.

Perjuangan Hilton mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, termasuk suaminya, Carter Reum, dan anak-anak mereka. Seluruh kisah ini menyiratkan harapan dan keberanian yang berkobar, sebagaimana ia berjanji, “Bagi anak-anak yang masih terjebak dalam sistem ini: Saya tidak akan pernah berhenti berjuang untuk kalian.” Setelah disetujui Senat pada 11 Desember, RUU ini kini menunggu tanda tangan Presiden Biden untuk menjadi undang-undang.

Pengesahan RUU Stop Institutional Child Abuse Act menjadi momen bersejarah dalam upaya perlindungan anak-anak yang terjebak dalam sistem lembaga pemuda seperti sekolah asrama dan camp pelatihan. Paris Hilton, yang mengandalkan pengalaman pribadi dan ketenarannya, mengambil peran aktif dalam advokasi untuk perubahan yang lebih baik. RUU ini bertujuan untuk menetapkan standar tinggi terkait kesehatan, keselamatan, dan perawatan anak-anak di fasilitas tersebut, serta menghapus praktik penganiayaan yang kerap terjadi di dalamnya. Melalui kampanye yang menggugah hati, Hilton berusaha agar kisah-kisah anak yang tidak berdaya didengar dan diperhatikan.

Cerita Paris Hilton bukan hanya tentang suksesnya mengesahkan RUU, tetapi juga tentang perjuangan melawan penyalahgunaan dan pengabaian terhadap anak-anak yang tidak bersuara. Dengan cukup berani, ia berbagi pengalaman traumatisnya di masa lalu demi menuntut perubahan di masa depan. Melalui dukungan yang kuat dari keluarga dan komunitas, pencapaiannya menunjukkan bahwa keberanian dan ketekunan bisa membawa harapan baru bagi generasi berikutnya.

Sumber Asli: people.com

Linh Tran is a dynamic reporter and cultural critic known for her compelling stories that highlight underrepresented voices. Born and raised in Seattle to Vietnamese parents, she has always been passionate about storytelling. With a background in sociology from Stanford University, Linh has spent 12 years in journalism, working for prominent publications. Her articles regularly explore social justice issues, and she is celebrated for her ability to connect with her audience on a personal level.

Post Comment